Sabtu, 07 Februari 2015

Neraca Saldo dan Neraca Lajur

       Neraca Saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar. Pada Kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Jika tidak maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau dari buku besar. itu artinya kita harus menelusuri ulang kebelakang sampai ditemukan kesalahan nya.
          Neraca Lajur adalah Kumpulan dari perkiraan mulai dari Neraca saldo, Ayat jurnal Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Harga Pokok produksi (pada perusahaan industri), Perkiraan Rugi/ laba dan Neraca.
          Neraca Lajur sebenarnya hanya untuk memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan. kolom neraca saldo diisi sesuai dengan yang ada pada neraca saldo setelah buku besar, kolom ayat jurnal penyesuaian diisi serupa pula dengan ayat jurnal penyesuaian menurut perkiraan-perkiraan. Neraca saldo setela penyesuaian diisi dengan melihat dari Neraca saldo dan Ayat jurnal penyesuaian. Jika ada perbedaan sisi antara kedua kolom neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian, maka nominal akan dikurangi, tetapi jika sisi antara kedua kolom, maka nominal akan dijumlah. jika dalam perkiraan tidak ada penyesuaian, maka langsung ditulis saja nominal yang tertera pada Neraca saldo setelah penyusutan. kedua sisi pada setiap kolom dijumlahkan, dan harus sama antara sisi debit dan sisi kreditnya
           Kolom perkiraan Rugi/ Laba akan diisi denga perkiraan Pendapatan dan Biaya-biaya (pada perusahaan jasa). Pendapatan, Pembelian barang dagangan, Retur penjualan maupun pembelian dan potongan penjualan maupun pembelian juga biaya-biaya (pada perusahaan jasa dan manufaktur). Jumlahkan kedua sisi, jika sisi debit lebih besar dari kredit maka perusahaan mendapat rugi. Jika sisi kredit yang lebih besar, perusahaan mendapat Laba.
           Kolom harga pokok produksi hanya ada pada perusahaan industri atau manufaktur, diisi dengan perkiraan yang berhubungan dengan proses produksi, pers barang dalam proses, dan bahan baku, serta biaya overhead pabrik.
           Kolom Neraca diisi dengan perkiraan aktiva, hutang, modal dan prive. perkiraan yang tidak dimasukan ke dalam kolom Harga pokok produksi dan Perkiraan rugi/laba.

Contoh Neraca Lajurhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1YclNBvIdY7nbDFacZu7C0fi3d9XMoekD2MNeJGQJatllCkeM5BKZmgt6EpRZozj3evr-EbpgWcc_lcm6R2OvsHl48yj_pvIWJg93G2QQtIUmAj6GacJN4MeS8ezehfA0AdYdKhr9yVo/s640/nl-j.jpg

Buku Besar


              Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutang, tanah dicatat dalam akun tanah, dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva. Kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun hutang, pinjaman jangka panjang, dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut. Demikian pula, modal dicatat dalam akun ekuitas.
            Buku Besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (general Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Pelaporan Keuangan. Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk:
 1.
2.
3.
4.
5.
mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.

 Adapun fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengumpulkan data transaksi.
Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi dan akun.
Memvalidasikan transaksi yang terkumpul.
Meng-update-kan akun Buku Besar Umum dan File transaksi.
Mencatatkan penyesuaian terhadap akun.
Mempersiapkan laporan keuangan.

Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu (Subsidiary Account). Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Pembantu Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat buku besar pembantu karena mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering disingkat menjadi buku besar dan buku besar pembantu yang disingkat dengan nama buku pembantu.
Pengunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
    -  Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2.  -  Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3.    -  Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4.    -  Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5.    -  Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
       Suatu instansi sektor publik memiliki kewajiban (hutang) kepada beberapa kreditor. Mekanisme monitoring hutang kepada masing-masing kreditor dilakukan melalui akun pengawas �Hutang� di buku besar umum. Akun ini digunakan untuk mencatat total kewajiban instansi kepada seluruh kreditor. Di samping itu, satu akun hutang secara terpisah disediakan kepada masing-masing kreditor itu dibuku besar pemantu. Akun-akun yang merupakan rincian dari akun pengawas hutang itu disebut akun pembantu hutang. Akun pengawas, sesuai dengan namanya, mengawasi jumlah keseluruhan hutang yang ada di akun pembantu. Saldo akun pengawas hutang harus sama dengan penjumlahan saldo-saldo akun pembantu hutang. Posting ke akun pengawas  dilakukan cukup sekali dalam satu periode tertentu (mingguan atau bulanan), sedangkan posting ke akun-akun pembantu dilakukan secara harian. Untuk entitas lain, Prosedur yang sama bisa dilakukan.
Contoh Bentuk Buku Besar yang Paling Sederhana
                                             NAMA AKUN                         
                                                                                                No. Akun
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah
Tanggal
Keterangan
Ref
Jumlah









NAMA AKUN
SISI KIRI ATAU DEBET
SISI KANAN ATAU KREDIT
             Dalam persamaan dasar akuntansi, ada tiga kelompok akun yang dijumpai, masing-masing adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Pos pendapatan dan pos biaya dicatat dalam akun-akun tersendiri, yaitu akun pendapatan dan akun biaya. Masing-masing jenis akun yang tergabung dalam kelompok akun bersangkutan disediakan akun tersendiri.
            Aturan debet-kredit digunakan dalam pencatatan transaksi. Aturan ini digunakan untuk mencatat perubahan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam akun yang bersangkutan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN � BIAYA
Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN
             Semua akun yang berada di ruas kiri (aktiva dan biaya) jika bertambah dicatat di sebelah kiri atau debet, dan jika berkurang dicatat di sebelah kanan atau kredit. Sedangkan untuk semua akun yang berada di ruas kanan (kewajiban, ekuitas, dan pendapatan) jika bertambah dicatat di sebelah kanan atau kredit, dan jika berkurang dicatat di sebelah kiri atau debet. Itulah aturan debet dan kredit.

AKUNTANSI PIUTANG



    PENCATATAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Piutang Dagang (Account Receivable) adalah Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang/jasa yang merupakan hasil usaha dari perusahaan yang bersangkutan Adakalanya sejumlah piutang tidak dapat ditagih (tidak diperoleh pembayarannya), misalnya : karena debitur yang bersangkutan jatuh pailit Kerugian Piutang / Kerugian Piutang Tak Tertagih / Biaya Penghapusan Piutang.. Adanya piutang tak tertagih tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan, yang dicatat sebagai biaya usaha dengan nama akun :  

Metode untuk mencatat kerugian piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :

1.  Metode Langsung (Direct Method), dengan ciri-ciri sebagai berikut :
     a.  Kerugian dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang
    dihapuskan,
     b.  Setiap penghapusan piutang langsung dicatat pada akun : Kerugian PiutangTak Tertagih
    dengan jurnal :
          Kerugian Piutang Tak Tertagih                  (D)        Rp xxx
                           Piutang                                              (K)                  Rp xxx
2.  Metode Tidak Langsung / Metode Cadangan (Indirect / Allowance Method)
     a.   Mencatat kerugian piutang tak tertagih (berdasarkan taksiran) pada periode penjualan  
     terjadinya piutang melalui ayat jurnal penyesuaian :
           Kerugian Piutang Tak Tertagih          (D)    Rp xxx
                     Piutang                                                (K)                         Rp xxx
    b.   Setiap penghapusan piutang dibebankan ke Cadangan piutang tak tertagih dengan jurnal :
          Cadangan Piutang Tak Tertagih          (D)   Rp xxx
                           Piutang                                              (K)                 Rp xxx
  
cara-cara untuk menetapkan besarnya taksiran tersebut adalah sebagai berikut :
1  Ditetapkan sebesar persentase tertentu (…%) dari Penjualan.
Dalam hal ini dasar perhitungannya adalah :
a.   Penjualan kotor
b.   Penjualan bersih
c.   Penjualan kredit bersih
2.   Ditetapkan berdasarkan persentase tertentu (…%) dari saldo Piutang.
Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) cara sebagai berikut :
a. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih ditambah sebesar persentase (%) tertentu dari saldo piutang (tanpa memperhatikan saldo cadangan yang masih ada)
b. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sebesar persentase (%) tertentu dari saldo piutang dengan memperhatikan saldo cadangan yang masih ada)
c.  Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sejumlah tertentu dalam rupiah (Rp. …..) yang ditetapkan berdasarkan analisis umur piutang (dengan memperhatikan saldo cadangan yang masih ada).
 
 
  PENERIMAAN DARI PIUTANG YANG TELAH DIHAPUSKAN

Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya, maka pencatatannya adalah sebagai berikut :
1.    Metode Langsung
Jurnal :
Kas                                                              (D)        Rp xxx
      Kerugian Piutang Tak Tertagih           (K)                         Rp xxx

2.   Metode Cadangan
Jurnal :
Piutang Dagang                                         (D)         Rp xxx
     Cadangan Piutang Tak Tertagih          (K)                         Rp xxx
(Mengembalikan piutang yang sudah dihapuskan)
Kas                                                             (D)        Rp xxx
     Piutang Dagang                                    (K)                         Rp xxx
(Mencatat penerimaan piutang yang sudah dihapuskan)